Resep coto Makassar yang bikin kabita! – Memori rasa Coto Makassar di Jalan Raya Kuta membekas di ingatan. Kuahnya yang gurih dan mlekok dengan aroma jinten yang khas begitu menggugah selera. Saya jadi kepikiran untuk membuatnya sendiri di rumah.
Soto merupakan salah satu sajian Nusantara yang begitu digemari oleh masyarakat kita. Ada banyak varian dengan penyebutan yang berbeda – beda setiap daerah, sesuai dengan bumbu yang mereka gunakan, salah satunya adalah Coto Makassar.
Menurut Denys Lombard dalam bukunya yang bertajuk Nusa Jawa 2: Silang Budaya Jaringan Asia, (2005). Soto mulai dikenal di Indonesia sejak abab ke – 18 M dari para imigran China.
Istilah soto berasal dari makanan China, berasal dari dialek Hokkian Cau do, Jao To, atau Chau Tu, yang berarti ‘rerumputan’ atau ‘jeroan berempah’.
Dulunya para imigran tersebut menjual soto dengan cara memakai pikulan keliling kampung. Kuliner ini pertama kali populer di wilayah Semarang, Jawa Tengah.
Hal ini membuat saya begitu excited untuk membuatnya. Hmmm… jadi penasaran gimana, ya, rasanya coto Makassar buatan saya? Simak yuk! Cerita dan resepnya di sini.
Resep Coto Makassar Yang Bikin Kabita!
Bahan
Hati sapi, rebus matang
3 batang serai memarkan
4 cm lengkuas memarkan
2 cm jahe memarkan
3 lembar daun salam
kacang tanah, goreng haluskan [ 1 mangkuk kecil]
3 gelas liter air cuci beras/tajin
1 bungkus royco rasa sapi
6 sdm minyak sayur
Haluskan :
7 siung bawang putih
5 butir kemiri sangrai
1 sdm ketumbar sangrai
jintan sangrai 1 sdt
1 sdt garam atau sesuai selera
1 sdt merica bubuk
Bumbu lain
1 bawang prei iris halus
bawang goreng secukupnya
3 batang seledri beserta daun, iris
Cara membuat
Masukkan air beras ke dalam panci, kemudian tambahkan hati sapi rebus potong dadu. Kemudian tumis bumbu halus beserta jahe, lengkuas, sereh dan daun salam. Tumis sampai wangi.
Setelah itu masukkan ke dalam panci, masukkan kacang tanah ulek, tambahkan royco sapi. Aduk rata. Selanjutnya setelah bumbu meresap. Tambahkan potongan bawang prei, seledri dan bawang goreng. Angkat dan sajikan.
Tambahkan kecap manis saat mau dinikmati jika suka.
Hasilnya, Masya allah! Nikmat banget, gak kalah deh dengan Coto Makassar yang dijual di luar. [Shombonkk] kata Bang Mandra.
Bedanya, Coto Makassar yang di raya Kuta itu kuahnya lebih kental, warnanya pekat, dan rasanya seperti ada campuran ati sapi yang diblender.
Sementara coto Makassar ala saya, kuahnya agak bening, perpaduan kacang dan bumbu memang beneran enak. Bisa jadi karena saya juga menggunakan air cucian beras dan sebagian bumbu seperti, ketumbar, kemiri dan jinten saya sangria sebelumnya. Sehingga membuat aromanya makin keluar, dan menambah kesedapan coto Makassar.
Kamu gak percaya? Cobain deh dan komen di bawah.
Videonya di sini.
Salam cinta dari Bali