Pantai Pandawa tempat nyaman untuk melarikan diri – Seringkali, menjalankan rutinitas dan pekerjaan monoton membuat lelah jiwa dan raga. Apabila dibiarkan, lambat laun akan mengikis produktifitas.
Apakah kamu mau produktifitas kamu hilang dan bekerja seperti robot cenderung tanpa rasa?
Melarikan diri sejenak, berbaur dengan alam merupakan cara simple dan efektif untuk mengembalikan semangat hidup. Ketika kamu mendekatkan diri dengan alam, reflek secara alamiah, tubuh kamu serasa kembali ke rumah yang menenangkan dan damai.
Berinteraksi dan beraktifitas di alam terbuka, memberikan manfaat baik bagi tubuh, diantaranya adalah, mengurangi kadar stress, meningkatkan mood positif serta mengurangi rasa cemas.
Misalnya pergi ke Pandai Pandawa, salah satu pantai indah di kawasan Uluwatu. Berjalan bertelanjang kaki menyusuri hamparan pasir putih dengan air sebening kristal menbentang di depan mata adalah suatu kenikmatan sederhana di tengah riuhnya kepala.
Lokasi dan biaya masuk Pantai Pandawa
Sore itu, cuaca sangat cerah, dan matahari tidak terlalu menyengat, ketika kami tiba di Pantai Pandawa. Pantai yang berlokasi di jalan Pandawa, Kutuh, Kuta Selatan ini, adalah salah satu tempat desinasi favorit wisatawan Domestik, selain Pantai Melasti.
Jalannya mudah diakses. Tiket masuknya 7000 ribu perak/orang untuk lokal, mobil 5 ribu perak, sepeda motor 2000 perak serta menyuguhkan pemandangan spektakuler, mempesona mata ke Samudera Hindia.
Mulai dari pintu masuk, mata ini sudah dimanjakan oleh jalan berkelok dengan tebing tinggi menjulang. Dalam perjalanan turun ke pantai, kamu akan menemukan gua – gua yang berada di tebing, dengan ornament patung putih Panca Pandawa [Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa], berikut patung Dewi Kunthi – Ibu Pandawa Lima. Posisi patung mereka, menghadap Samudera Hindia sebagai penjaga.
Selanjutnya, adanya patung – patung itu adalah ciri khas serta daya pikat tersendiri. Seperti kamu ketahui, masyarakat Bali sangat mengagumi tokoh Pandawa Lima, karena cerita mereka menginspirasi kehidupan sosial orang Bali, dan menjadi menjadi inspirasi terbentuknya nama Pantai Pandawa.
Meskipun saat itu, air laut sedang surut, tapi tak mengurangi kecantikan dan keindahan Pantai Pandawa. Saya, suami dan anak kesayangan, gembira berjalan – jalan di atas pasir putih, dan duduk sambil menikmati crepe burger, memandang birunya air laut. Nikmat mana lagi yang kamu dustakan, melihat suguhan indah sang Pencipta.
Aktifitas di Pantai Pandawa.
Ada banyak hal seru yang bisa kamu lakukan di Pantai Pandawa. Bagi ibu – ibu yang punya anak kecil, pantai ini juga sangat Nyaman. Anak – anak bisa bermain pasir, berenang, mencari ikan – ikan kecil, jika air surut, massage, atau bermain kano.
Kalau kamu malas bermain di pantai, kamu bisa menyewa sepeda, motor listrik, otoped atau mobil – mobilan untuk balita keliling tempat parkir.
Biaya bermain kano harganya 50 ribu/jam. Saya sempat ngobrol dengan pemilik kano. Sebut saja namanya Pak Nyoman, warga lokal yang memiliki 5 kano yang ia sewakan pada pengunjung. Pendapatannya tidak tentu terkadang sehari bisa mengantongi uang 200 ribu rupiah, bahkan pernah tidak mendapatkan uang sama sekali.
Namun, Pak Nyoman, tetap menjalankan pekerjaannya dengan sabar dan senyum, menawarkan kanonya pada pengunjung.
Fasilitas di Pantai Pandawa
Fasilitas di Pantai Pandawa terbilang bagus. Jalannya mulus, tempat parkir luas tertata rapi dengan gazebo untuk tempat duduk dan menunggu. Toiletnya juga bersih.
Pengen beli oleh – oleh khas Bali. Ada penjual souvenir. Gak enak badan? Ada klinik dan massag. Kekurangan uang? Ada ATM BNI. Lapar dan kehausan? Jangan khawatir, penjual makanan berderet di sepanjang pantai. Kamu tinggal pilih makanan apa yang kamu suka dan sesuai dengan budget kamu.
Kemudian, saat melihat ada penjual crepe yang ada di dekat tempat parkir. Kami lalu tertarik membeli. Menu crepenya bervariasi, banana crepe, coklat crepe, oreo and chocolate crepe, Nutella crepe, serta burger crepe. Harganya 20 ribu Rupiah. Kami memilih burger crepe.
Penjualnya seorang Nenek serta cucunya yang memiliki wajah manis. Ketika saya memesan, dan saya bilang crepe burgernya tidak pedas, eh malah si Nenek ini kebingungan dan keukeuh memberikan saos pedas. Hehehhe, feel sudah tidak enak nih, walaupun mereka melayani dengan senyum.
Sebagai pecinta makanan, tentu saja, saya tertarik melihat proses pembuatan crepe dan melihat kecakapan penjual dalam mengolah makanan. Ini menjadi aktifitas menyenangkan dan penuh inspirasi.
Tahu nggak? Hati saya semakin deg – degan saat melihat si nenek membuat crepe dan lamban dalam memasukkan bahan tanpa melihat kulit crepe mengering hingga sulit ditekuk. Tanpa rasa bersalah, mereka memberikan crepe pada saya. Waduh ini bukan crepe tapi kraker karena teksturnya kering garing, berisi burger kecil, selada dan tomat yang sudah layu!
Untungnya, saya menikmatinya di depan pantai yang berwarna biru tosca, sehingga kekecewaan saya terobati, Hehehe.
Kapan waktu terbaik mengunjungi Pantai Pandawa?
Indonesia memiliki dua musim, penghujan dan kering. Biasanya musim penghujan mulai bulan Oktober hingga Maret dan musim kering mulai dari April hingga September.
Apabila kamu berencana berlibur ke Bali dan mau mengunjungi Pantai Pandawa, lebih baik kamu datang saat musim kemarau. Waktunya bisa pagi dan sore ini, supaya kamu lebih nyaman menikmati pantai tanpa takut garangnya sengatan matahati.
Opini pribadi Pantai Pandawa tempat nyaman untuk melarikan diri
Pantai Pandawa memang menjadi pilihan tepat untuk melarikan diri sejenak. Khususnya buat kamu penyuka pantai yang mudah dicapai dengan fasilitas lengkap, meskipun di sekitaran Uluwatu, pilihan pantai melimpah.
Pantainya memiliki ciri khas yang berbeda – beda di tiap lokasi, Keunggulannya adalah, lokasi pantai berada di bawah tebing, bersih dengan warna air laut cenderung hijau tosca, Semakin jalannya sulit, pemandangan pantainya semakin menakjudkan dan menjadi hidden gem Bali.
Saya pernah mengunjungi Green Bowl, Pantai Balangan, Pantai Nyang – Nyang dan Pantai Gunung Payung. Tempat – tempat tersebut membawa kesan mendalam, dan pantai ini sangat cocok bagi kamu penyuka kesunyian.
Kamu mau liburan? Ke Bali aja dan save pantai yang saya ceritakan ke dalam bucket list kamu. Oh iya, kali aja kamu sedang mencari inspirasi masakan, boleh banget jika mau berkunjung ke kanal Youtube Dapur Sukabeda..
See you