Pantai Gunung Payung Bali – Airnya berwarna tosca, jernih sebening kristal dengan pasir putih, dan gugusan tebing indah, ombak yang landai , membuat pantai ini menjadi salah satu pantai primadona tersembunyi di Bali.
Tak bisa dipungkiri, Bali memiliki sejuta pesona. Selalu saja ada tempat menarik, menyuguhkan pemandangan spektakuler yang menyihir mata.
Bali selatan misalnya, memiliki deretan pantai indah. Uniknya kebanyakan berada di bawah tebing dan butuh effort tinggi untuk mencampai pantai tersebut. Terkadang kamu harus berjalan kaki melewati jalan berkelok sekitar 20 menit atau menaiki tangga curam yang membuat dengkul kaki gemetar.
Menariknya, pantai di sini cenderung terpencil, sepi dan tenang sehingga sangat nyaman untuk tempat healing dan mencari inspirasi.
Asal nama Gunung Payung.
Nama Gunung Payung diambil dari nama Pura Gunung Payung yang terletak di desa Kutuh, kecamatan Kuta Selatan. Pura ini merupakan Pura Dhang Kahyangan jagat yang identik kaitannya dengan perjalanan spiritual Hyang Dwijendra yang berasal dari Majapahit yang menyiarkan agama Hindu di Bali.
Tentang perjalanan Hyang Dwijendra ini bisa dilihat juga artikel Tanah Lot, Pantai Batu Bolong serta Pantai Petitenget yang sebelumnya sudah saya tulis.
Perjalanan mencari tempat tersembunyi
Jika kamu berlibur ke Bali dan hendak mencari pantai tersembunyi. Pantai Gunung Payung jawabannya. Dari Bandara Ngurah Rai jaraknya sekitar 19 km dan bisa ditempuh dengan menggunakan mobil atau motor.
Di sepanjang jalan utama Gunung Payung ada Pandawa Golf dengan 18 holes, dan jika beruntung kamu bisa bertemu dengan monyet abu – abu ekor panjang. Sayangnya saya tidak bertemu.
Dari beberapa pantai di sekitaran Jimbaran dan Uluwatu yang pernah saya kunjungi. Pantai ini sangat nyaman. Waktu itu saya dan suami naik motor. Biaya masuknya IDR 5000/orang. Parkirannya sangat luas dan ada deretan penjual makanan khas Bali seperti tipat cantok.
Karena pantainya berada di bawah tebing, kamu ada 2 pilihan. Berjalan kaki atau naik shuttle bus dengan tambahan biaya IDR 15,000/orang/one way.
Saya dan suami memilih berjalan kaki, menyusuri jalan pahatan batu karang, sekalian uji nyali apakah jalannya seekstrim obyek wisata air terjun Nung Nung? Ternyata jalannya nyaman, meskipun ada tanjakan dan tangga, kaki ini tidak berontak. Mungkin hanya ngos-ngosan dikit, hehhehe.
Kami berdua juga sempat singgah di amphi theater cultural park. Dengan gate seperti terowongan. Tempat ini sepertinya sudah lama tidak terpakai. Terlihat dari debu dan rumput liar di beberapa tempat. Sumpah, pemandangan dari sini bagus banget. Mata kita bebas melihat lautan luas. Takjub banget, seraya membayangkan melihat kecak dance dengan obor – obor yang mengililingi.
Fasilitas
Sepanjang perjalanan, mata ini telah terpesona oleh indahnya warna air laut serta vegetasi hijau yang menghiasi bukit karang kapur. Sesampainya di pantai, di dekat tangga ada satu tempat makan, ada juga toilet.
Selanjutnya mata saya terpukau oleh pemandangan spektakuler. Pantainya bersih sekali. Ada cerukan –cerukan pada tebing yang membentuk goa – goa kecil. Ombak lautnya tidak begitu besar, dan airnya tenang sehingga nyaman bila mau berenang. Sedangkan pasir putihnya besar – besar dan kasar. Dari jauh, saya melihat ada orang yang melakukan snorkeling.
Kemudian ada seorang lelaki yang menyapa, menawarkan kano. Harganya 50 ribu Rupiah untuk 1 jam, lengkap dengan pelampung. Jika kamu takut untuk mengayuh kano, jangan khawatir, bapaknya bersedia membantu. Dia juga menyewakan tikar.
Karena pemandangannya bagus, pantai ini sangatlah menarik untuk tempat mengabadikan foto, banyak spot foto yang bisa kamu incar. Sangat wajar apabila Pantai Gunung Payung Bali menjadi primadona tersembunyi.
Kamu penasaran? Masukkan tempat ini ke dalam daftar list liburanmu nanti. Yuk gaeskeun.
Oh iya, kalau kamu suka masak, boleh banget mampir di Chanel You tube dapur sukabeda. Ada banyak resep – resep masakan rumahan yang bisa kamu coba di rumah.