Mencicipi roti canai dan teh tarik Bunana Uluwatu – Bentuknya pipih, pinggiran cruncy, dengan varian isi dan cocolan kuah curry yang mlekok, membuat hidangan roti canai ini memiliki rasa lezat yang khas.
Ditambah teh tariknya enak, rasa teh dan susu bercampur sempurna, harga makanan terjangkau, menjadikan tempat ini semakin istimewa, pas buat explorasi rasa.
Roti Canai dan Teh tarik itu apa sih?
Di Singapura, roti canai disebut roti paratha. Dalam Bahasa Hindi, prata atau paratha berarti ‘rata’ dan Malaysia, menyebutnya dengan roti canai.
Sebagian orang menganggap hidangan berasal dari Chennai India, sedangkan di Indonesia sendiri, ada yang menganggap roti ini pengaruh dari Bangsa Arab yaitu roti maryam.
Saya ingat, waktu di Jember, saya suka membeli roti maryam, rasanya gurih dan wangi mentega. Bagi saya pribadi, dari manapun asalnya roti prata nikmat disantap setiap saat.
Versi klasiknya disajikan polos kemudian semakin modern penyajiannya dengan isian atau toping seperti keju, cokelat, ikan sarden, maupun dengan buah – buahan misalnya apel dan berubah menjadi dessert – makanan penutup.
Tempat makan enak itu seperti apa?
Mencari tempat makan enak itu menyenangkan, laiknya mencari jarum dalam tumpukan sekam. Saya suka antusias untuk mengetahui keunikan bumbu – bumbu yang mereka gunakan. Ini menjadi semacam treasure yang menyenangkan.
Sayangnya saya bukan tipikal orang yang suka ikut – ikutan trend, dan lebih suka observed sendiri. Makan enak bagi saya bukan hanya rasa yang lezat dan memiliki after taste di lidah. Tapi juga harus merangkum soal kebersihan, pelayanan dan harga. Keempat dasar tersebut adalah satuan utuh yang tak bisa saya abaikan.
Mengingat saya suka makan enak, dan memasak Jadi perlulah sesekali keluar mencicipi makanan baru, explorasi supaya ada tambahan referensi rasa untuk kanal Youtube Dapur Sukabeda, selain membangun cinta antar suami – istri – anak.
Misalnya, saat kami makan di warung Coto Makassar Kuta, beberapa hari kemudian saya mencobanya, dan rasanya mirip. So, next gak perlu lagi beli di luar. Cukup membuat sendiri, kan jatuhnya lebih murah.
Saya tipikal kaum mendang – mending yang banyak gaya dan maunya… wkkwkw. Maklumlah, jiwa hospitalitynya sudah mendarah daging. Jadi rada sensitive bila melihat pelayanan dan higiennya buruk.
Meskipun begitu, kesenangan ini kami lakukan jika suami ada rezeki lebih, harganya diisesuaikan dengan budget.
Sukanya sih yang murah meriah dan enak.
Pilihan kami malam ini adalah roti canai dan teh tarik Bunana Uluwatu
Berlokasi di Jalan Uluwatu 2, warungnya pas di pinggir jalan dan tidak begitu besar, sehingga akses parkir di pinggir jalan dan relatif agak susah buat mobil.
Namun, jangan khawatir, ada tukang parkir yang berjaga dan siap membantumu parkir sekaligus membantu kamu menyebrang.
Tukang parkir seperti ini yang saya suka, bukan seperti siluman, tiba – tiba datang menagih. Suasana warung canai malam itu sangat ramai. Ada beberapa orang yang mengantre di depan kasir.
Seperti layaknya sebuah warung, meja dan tempat duduk kayu disediakan. Di bagian luar smoking area.
Non smoking area.di bagian dalam dengan pintu kaca, berikut bangku panjang dengan bantalan empuk di dalam ruangan. Sebenarnya ada AC tapi tidak dingin.
Mungkin, karena harganya terjangkau dan mengenyangkan, tiap waktu makan malam, Warung Canai Bunana ini ramai sekali.
Pengunjung bukan hanya anak muda, wisatawan mancanegara juga tampak menikmati hidangan roti canai.
Jika kamu penikmat keheningan, ada baiknya ke sana jauh sebelum makan malam. Sehingga bisa menikmati makanan dan atmosfer warung dengan santai tanpa berisik mendengarkan obrolan orang.
Kami bertiga, saya, suami dan anak memilih di ruangan nonsmoking area. Di smoking area, tempat duduknya sudah penuh.
Yang bikin takjub, warung ini memakai lampu berwarna kuning cenderung redup, dengan background tembok cat coklat muda, sehingga suasananya terkesan romantis.
Ditambah dengan menu yang buram dan maaf plastiknya lecek. Tentu saja, membuat saya yang lupa membawa kacamata agak kesulitan membaca.
Kerennya lagi, tidak semua menu memiliki gambar, jadi memaksa kita berimajinasi membayangkan rupa makanannya.
Jadi di sini, setelah mengambil menu, waiter datang memberikan selembar kertas untuk memesan. Kami menulis sendiri. Setelah itu langsung bayar di kasir, dan baru menunggu makanan. Cara ini bagus, guna meminimalisir pembeli yang kabur. Siapa tahu, kan? Wong tempatnya rame.
Review jujur roti canai dan teh tarik Bunana Uluwatu
Suami saya memesan martabak India, roti apple cinnamon, anak saya, roti egg keju, sedangkan saya canai sarden. Untuk ukurannya ada pilihan Small dan large. Harganya selisih sekitar 6 ribuan. Sementara minumnya teh tarik panas dan kopi tarik dingin.
Setelah beberapa waktu menunggu, tibalah makanan kami. Seorang waiter membawa pesanan.
Ini yang menarik, karena pesanannya tidak datang sekaligus dan kami tidak tahu seperti apa tampilan makanannya, maka kami bermain tebak – tebakan. Hahaha… lucu juga sih.
Martabak Indianya lumayan enak. Isinya ada daging dan bawang prei yang melimpah. Bentuknya bulat tipis, mirip telur dadar, dengan cocolan bumbu kuah curry yang kaya rasa.
Tampilannya berbeda dengan martabak telur di kaki lima yang pengen makan terus, berada gak kenyang meski makan banyak. Canai sardennya rasanya gurih asin, roti egg keju, rasa kejunya berasa banget. Pun begitu dengan roti apple cinammon, enak banget, rasa cinnamon dan apelnya berasa banget.
Yang lebih unik. Minuman kopi tariknya, ada rasa pahit seperti dark Chocolat dengan butiran kopi. Sedangkan teh tariknya enak, susu dan rasa tehnya berasa.
Awalnya kami duga, perut kami masih lapar, karena gak makan nasi, eh ternyata salah, perut kami kenyang banget. Gak jadi deh beli nasi jenggo, wkwkwk.
Untuk harga, relatif terjangkau range harga makanan sekitar 7K sampai 18K something. Minuman ada yang 7 ribu hingga 18K. Ice cream juga ada
Yang paling penting, pelayanan staffnya oke dan tempatnya bersih. Ini juga menjadi bahan pertimbangan saya dalam memilih tempat makan.
Gitu saja ceritanya. Next, kalau kamu liburan ke Bali jangan lupa mencicipi Roti Canai dan Teh Tarik Bunana Uluwatu.
See ya…