Antara Mixue dan bekas pacarku – ada jalinan apa sehingga membuat saya terpesona? Ini adalah cerita tentang perjalanan mencari “rasa” enak. Yang menghadirkan sebuah memory untuk dikenang.
Ketika gerai mixue di mana – mana dengan antrean pembeli yang mengular. Saya cuma bathin owh ada gerai ice cream.
Namun, saya belum tertarik membeli untuk mencicipi ice cream conenya yang katanya enak.
Di samping saya bukan tipikal orang yang suka mengikuti trend. Ada perdebatan bathin manakala saya menemukan berita tentang kehalalan Mixue Ice Cream.
Mixue merupakan perusahaan waralaba ice cream dan minuman teh yang berasal dari Zhengzhou, Henan, Tiongkok.
Adalah Zhang Hongchao, pria pemberani yang mendirikan Mixue pada tahun 1997. Bermula dari pinjaman uang neneknya sekitar 4000 yuan. Zhang memulai bisnisnya dengan menjual es serut dingin.
Seiring berkembangnya modal, bukan hanya es serut yang ia jual. Zhang juga menjual es cream dan smoothie. Selanjutnya pada tahun 1999 mengganti namanya Mixue Bingcheng.
Kemudian bertepatan dengan Olimpiade Beijing tahun 2008, ice cream model obor yang terkenal di Jepang masuk ke Zhengzhou. Dari sanalah muncul ide peluang untuk membuat ice cream cone dengan harga murah.
Ini sangat menyenangkan bagi kaum mendang – mending seperti saya, mengetahui ada ice cream cone brand luar negeri dengan harga terjangkau.
Ketika pengen ice cream dan ada berita mixue masih memproses sertifikat halal. Saya mengajak bekas pacar dan anak pergi ke Mixue.
Masuk ke dalam gerai Mixue. Mata saya langsung tertuju pada tag line warna merah Mixue yang tertulis di dinding. I love you You love me, Mixue ice cream and tea. Tag line tersebut mengingatkan saya pada lagu Barney and friends – I love you love me, we are happy family.
Beberapa saat kemudian hidung ini mencium aroma susu yang kuat. Aroma yang saya kenal.
Sayangnya ice cream cone Mixue cuma ada dua varian. Vanila dan strawberry. Sedangkan ice cream coklat kesukaan saya tidak ada.
Saya lalu membeli dua ice cream vanilla, untuk saya dan anak, sedangkan ice cream strawberry-nya untuk mantan pacar alias suami.
Padahal saya tahu, dia tidak suka strawberry. Tapi karena tadi berpesan, untuk membeli ice cream yang berbeda dengan kami ya sudah saya belikan. Biar kita tahu juga rasanya seperti apa. Heheheh.
Staf Mixue ramah, dia juga menanyakan apakah ice creamnya di bawa pulang.
Dia lalu menanyakan apakah ice creamnya mau ditempatkan di wadah plastik. Saya jawab tidak, walaupun itu tawaran bagus dan masuk akal.
Harga ice cream cone di bandrol IDR 8000. Setelah saya bayar, sang kasir bilang tidak ada kembalian uang 1000. Ia lalu menggantinya dengan voucher seharga 2000.
Entah memang dia benar tak punya kembalian atau ini hanya strategi marketing untuk menggaet repeater customer? Well bagus juga idenya. Pecinta es cream seperti anak saya tak bakal menolak.
Ice cream sudah di tangan dan benar dugaan saya, ice creamnya berasa susu banget. Kalau menurut lidah saya, rasanya seperti susu Danc*w. Anak saya juga bilang begitu. Sementara ice cream strawberry rasanya asem, saya tidak suka.
Menurut saya porsi ice cream cone Mixue ini banyak dan bikin kenyang. Saya tak kuat, dan meminta bekas pacarku menghabiskannya.
Sekedar saran, selain ice cream, coba deh menjual snack yang bisa duet dengan ice cream, misal french fries, biscuit maupun cone mini.
Sehingga pembeli yang nongkrong di sana tak sekedar makan ice cream. Kayaknya seru deh bisa membuat memory indah seperti cerita antara mixue dan bekas pacarku.
Well, untuk membuat memory yang indah, kamu juga lewat masakan, untuk inspirasinya, boleh kok menengok Chanel You tube dapur sukabeda
Asyik ..banget nih makan es creem ditemani bekas pacar, klo ga habis ada yang bersedia habisin…
Keren Mba Fidia .
Halo Mba Sri, terima aksih ya sudah berkunjung dan memberi komen. Hihihi, memang enak banget Mba, ada tempat penampungan. Jadi makanannya gak kebuang sia – sia.