
Water blow efek – Semburan ombak tinggi yang menghantam karang, begitu menakjubkan! Rasa bosan dan mual hilang seketika. Water blow adalah sebuah keajaiban alam yang patut saya syukuri keberadaannya.
Sore itu, suami pulang kerja lebih awal, dia lalu mengajak saya dan anak jalan – jalan. Mumpung, anak saya sedang tidak sibuk dengan kegiatan BEM – nya di kampus.
Tentu saja, tawaran suami tidak kami sia – siakan. Hubungan cinta antara suami, isri dan anak, perlu dijaga, salah satu cara kami adalah dengan sering menghabiskan waktu bersama.
Untuk tempat liburan. Biasanya kami memilih pantai di kawasa Uluwatu, seperti Pantai Gunung Payung yang masih sepi, di mana tidak banyak pengunjung. Supaya kami bisa menikmati suasana dengan nyaman. Pilihan kali ini adalah Water Blow. Lokasinya di ITDC – Nusa Dua.
Selama bertahun – tahun saya di Bali, ini pertama kalinya saya menginjak daerah ITDC – Nusa Dua. ITDC merupakan kawasan elit, di mana hotel – hotel kelas atas berada. Saya terpana dengan kawasannya yang bersih, rindang, jalan – jalannya tertata dan sangat rapi.
Efek jatuh cinta pada ITDC Nusa Dua
Memasuki area pantai. Lagi – lagi saya dibuat takjub. Pantainya indah dan landai, dengan pasir putih lembut. Berikutnya, ada dua pulau yaitu Pulau Peninsula dan Nusa Darma. Kedua pulau ini menjadi cikal bakal nama Nusa Dua. Kedua pulau tersebut kini terhubung dengan daratan.
Di Pulau Peninsula [Nusa Gede] terdapat lapangan hijau terbuka dengan patung Arjuna dan Krisna sebagai symbol. Berdiri gagah seakan menyapa. Selanjutnya jogging trek yang mengelilingi area hijau tersebut. Dengan pemandangan indah pantai di kiri kanannya.
Terlihat beberapa orang pemuda – pemudi yang sedang jogging. Ada juga seorang Ibu yang menyuapi bayinya yang sedang merangkak di atas rumput. Tawa – tawa bahagia yang membuat hati adem melihatnya.
Tahukah kamu? Awalnya, saya tidak tahu nama patung yang ada di tempat itu. Lantas, karena ketertarikan, akhirnya menyeret saya untuk bertanya pada satpam yang berjaga di Water blow, beliau memberi tahu saya, bahwa patung tersebut adalah Arjuna dan Kresna.
Patung Arjuna duduk dengan membawa panah, sedangkan patung Kresna berdiri. Keingin tahuan saya tak berhenti di situ.
Ada pertanyaan lain muncul, kenapa patung Arjuna dan Krisna yang dipasang?
Dalam pewayangan, Arjuna merupakan tokoh yang tampan, memiliki hati yang lembut, hebat dalam memanah serta gagah berani. Selain itu, dia memiliki sifat jujur, gemar berguru,sopan, beretika, teteg [kukuh] tatag [tidak was – was] tanggon [dapat diandalkan] dan tatag [tuntas].
Sedangkan Kresna dikenal sebagai tokoh pemelihara perdamaian dan pengendali keadilan, dan penyelamat umat di jagat semesta. Ia juga sebagai diplomat ulung, ahli strategi dan cerdik dalam mendampingi pandawa lima.
Secara cocokologi ini menarik dan relevan dengan ITDC, bukannkah di sini sering dijadikan tempat pertemuan tokoh – tokoh negara?
Setelah puas berkeliling, lalu kami ke Water blow
Fakta Water blow
Water blow, Tepatnya berada di sebelah timur Peninsula island. Persis di belakang patung Arjuna Kresna.
Water blow merupakan tempat wisata yang memiliki keunikan sendiri. Menonjolkan fenomena alam yang berupa semburan ombak yang menjulang tinggi sewaktu menghantam karang. Bila air laut sedang pasang, semburan ombaknya mencapai. 7.9 meter.
Setiap datang ke suatu tempat, saya membiasakan mengucapkan salam. Saya tidak tahu, apakah yang saya lakukan ini “aneh” atau bukan, akan tetapi ada dorongan kuat di hati untuk melakukannya. Tujuan saya melakukan itu sederhana, supaya connect dengan alam. Pun saat saya menjejakkan kaki di Water blow.
Mengenai biaya masuknya, WNI 15 ribu per orang, sedangkan untuk WNA sekitar 20 ribu. Selain kami bertiga, ada beberapa turis Perancis, dan Timur Tengah.
Sementara untuk melihat semburan ombak, ada spot yang dikelilingi oleh pagar besi diletakkan di tepi laut, berdekatan dengan karang. Ada jalan setapak yang membelah karang – karang runcing.
Saya berdiri di tepi pagar besi, menatap air laut yang tampak tenang, tetapi bergelombang di bawahnya. Menunggu dengan sabar deburan ombak besar datang.
Sayangnya, kegiatan kecil ini, membosankan. Saat kita serius menunggu, ombaknya tidak datang, eh pas kita ngobrol, ombak besar datang. Sehingga kesempatan emas mengambil foto semburan ombak pun lewat.
Kami menunggu lagi. Lama menatap air laut, membuat saya tak nyaman, perut saya tiba – tiba mual. Saya memilih duduk, di dekat batu. Hehehehehe…
Sebagai catatan saja. Jika kamu mau berkunjung ke sini, sebaiknya cek tinggi ombak dulu, di Apps Wave. Supaya kamu tidak rugi, Biasanya ombak besar itu saat purnama. Karena di tempat ini tidak ada pohon, tempat berteduh, sebaiknya datang pagi atau sore hari.
Kalau siang hari, jangan lupa pake topi. Ingat. jangan melamun saat menatap laut. Entahlah saya merasa ada energy kuat di bawah situ.
Okey, itulah sepenggal cerita water blow efek.
Jika kamu sedang mencari inspirasi masakan rumahan, kamu bisa mampir di channel You tube dapur sukabeda lho.
next jalan – jalan ke mana ya?