Sedapnya sajian tumis kol dengan mirin ala Indonesia – Apa yang harus saya gunakan sebagai pengganti mirin?
Pertanyaan itu sempat saya lontarkan pada salah satu channel masakan Jepang. Jawabannya adalah You can use wine. Jawaban tersebut tidak salah tapi tidak memuaskan rasa penasaran saya. Mengingat wine dan mirin sama – sama mengandung alcohol, meskipun tidak setinggi kadar wine.
Dalam masakan Jepang miring sering digunakan untuk membuat gurih masakan, penghilang rasa amis pada ikan, bahan pelapis serta membuat saus dressing lebih beraroma.
Apa itu mirin?
Seperti yang dilansir dalam laman foodnetwork menyebutkan bahwa mirin adalah anggur beras manis Jepang yang dibuat dengan memfermentasi kombinasi nasi mochi kukus, koji (nasi fermentasi), dan shochu (alkohol ubi jalar) selama 40 hingga 60 hari.
Selama periode tersebut, pati dalam beras pecah, menghasilkan gula, asam amino umami, dan asam organik, memiliki rasa manis-tajam, mengandung 14 persen alcohol, dan merupakan bumbu terpenting dalam masakan Jepang.
Ada 3 jenis mirin pertama, hon-mirin, pertama kali dibuat di Jepang pada abad ke-16 dan dianggap sebagai barang mewah, sering digunakan dalam masakan ikan, dipadukan dengan kaldu ikan dan kecap untuk membuat saus soba.
Yang kedua shio mirin [garam mirin] atau mirin yang difermentasi yaitu dengan memfermentasi nasi dan rice-koji dengan alkohol serta menambahkan garam. Bumbu fermentasi ini lebih murah dari pada hon mirin tidak karena mengandung sekitar 2% garam, dan tidak dikenakan biaya pajak minuman beralkohol.
Sedangkan yang ke tiga shin – mirin atau mirin-fu chomiryo adalah pemanis buatan yang dibuat dengan mencampurkan gula, mengandung alkohol kurang dari 1%, tapi tetap mempertahankan rasa yang sama.
Sayangnya saya belum pernah mencoba mirin. Jika makan masakan Jepang pun, paling mentok sushi. Sehingga saya tidak tahu “rasa asli” mirin maupun makanan dengan bumbu mirin.
Tetapi berdasarkan informasi dari teman masakan Jepang itu rasanya otentik natural, dan saya hanya bisa membayangkan bagaimana rasanya. Hehehhehe/
Sedapnya Sajian Tumis Kol Dengan Mirin Ala Indonesia
Kemudian, saya melihat tayangan cooking show Chef Hideki di Instagram. Saat itu dia memasak tumis tauge dan menambahkan tape singkong!
Whatt tape singkong! Ia bener tape singkong.
Ini sungguh menarik perhatian saya. Pertanyaan langsung menyeruak di kepala? Kenapa dia menambahkan tape singkong ke dalam tumisan? Apakah tidak takut rasanya “aneh”.
Rasa penasaran itu membawa saya bertanya pada Mbah Google. Jawabannya membuat otak saya mind blowing. Ini yang saya cari.
Tape, baik itu tape beras dan tape singkong mengandung alcohol, memiliki rasa manis dan halal! Saya rasa bahan tersebut menggantikan MIRIN!
Namun, sama saja bohong, jika saya tidak mencoba memasaknya sendiri. Enak gak ya? Markicob [mari kita coba].
Resep tumis kol wortel
¼ kol, rajang
½ wortel potong korek api
Petai cina sesuai selera
Air secukupnya
Kecap inggris
Kecap asin
Garam [boleh diskip]
Gula sesuai selera
Kaldu bubuk
1 sdm air tape [ air plus seuil tape singkong]
Minyak untuk menumis
Bumbu iris
3 bawang merah
3 bawang putih
5 cabe
Cara membuat
Tumis bumbu iris sampai wangi. Masukkan sayuran, aduk rata. Tutup hingga layu. Selanjutnya, tambahkan air sedikit, kecap inggris, kecap asin, air tape, garam, penyedap, dan gula. Masak beberapa saat hingga bumbu meresap. Angkat dan sajikan.
Videonya cara membuat tumisan kol, ada di sini.
Hasilnya bagaimana? Wow, tumisannya lebih wangi dan lezat! Suami saya sampai bertanya, “Masak apa, yank? Masakannya wangi banget seperti di restoran!”
Huweee… hati saya berbunga – bunga. Jadi bersemangat untuk membuat masakan – masakan lainnya. Cobain deh, siapa tahu kamu suka.