Resep sate lilit tanpa kelapa – Ternyata membuat sate lilit itu susah, ribet dan lama. Tangan saya meliuk – liuk melilitkan adonan ayam ke tusuk sate dan hasilnya worth it untuk dicoba. Rasanya gurih, pedas dan manis.
Ceritanya, sewaktu saya rewang di tempat bibi yang punya gawe kawinan. Di situ ada yang membuat sate ayam dan babi. Bau wanginginya menggoda indra penciuman saya.
Sate di Bali berbeda dengan sate Jawa. Mereka menggunakan bumbu genep [lengkap] dan penyajiannya dimakan begitu saja dengan cocolan sambal dan tipat [ketupat] Sangat berbeda dengan sate Jawa dengan bumbu kacangnya yang mlekok. Biasanya harga pertusuk IDR.2000.
Lantas saya iseng bertanya resep satenya apa? Jujur saja saya terkejut sewaktu si Ibu memberikan resepnya. Yah, meskipun tidak gamblang seperti dalam resep. Tapi dari situ, saya punya sedikit gambaran mengenai bahan apa yang dia pakai.
Selanjutnya saya pengen mencobanya di rumah, dan membuatnya dalam versi sate lilit tanpa kelapa. Nah lho… beda kan? Hehhehe, maklum lagi punya energy lebih.
Sejarah sate lilit
Menurut dari berbagai sumber, sate lilit berasal dari Klungkung, berasal dari kata ‘lilit’ yang berarti dibelit. Dulunya, sajian satu ini dihidangkan saat upacara keagamaan. Bahannya bisa dari daging ayam, babi, ikan maupun penyu yang dirajang lembut, kemudian dililitkan pada bambu pipih atau pada batang sereh.
Menariknya, dalam pembuatan sate lilit, para lelaki yang membuatnya. Mulai dari meracik bumbu, melilitkan sate hingga membakarnya. Semua adalah tugas lelaki. Saya baru paham soal ini, karena saya amati saat di rumah mertua ada upacara keagamaan. Bapak mertua, dan paman – paman yang membuat sate lilit.
Sedangkan para perempuan reriungan membuat banten dan menyiapkan masakan lainnya untuk menemani sate lilit.
Sate lilit memiliki filosofi tentang persatuan dan kejantanan seorang pria. Kemudian seiring berjalannya waktu, sate lilit mudah di dapatkan. Baik itu di warung nasi khas Bali maupun di pinggir jalan. Mereka menjual sate lilit ayam dan babi. Ini juga sebagai sarana untuk menarik wisatawan yang mau mencicipi makanan lokal Bali.
Bukan itu saja, para pedagang juga melayani pesanan besar, sehingga para lelaki tidak perlu lagi repot membuat sate lilit, terutama di kota – kota. Mereka tinggal pesan dan sate lilit pun datang.
Di satu sisi ini memudahkan orang – orang. Di sisi lain kebersamaan yang hilang.
Resep sate lilit tanpa kelapa
Bahan
¼ dada ayam, blender sampai halus
Tusuk sate
Bumbu halus
3 bawang putih
3 bawang merah
1 ruas kencur
Kunyit – 1 ruas kecil
½ ruas lengkuas
1 ruas jahe, bisa dikurangi kalo tidak suka pedas
Bumbu wangen sedikit
1 kemiri
Garam
Penyedap
Bumbu lain
2 sdm tapioca
2 batangs ereh, ambil bagian putih iris halus
Cara membuat
Masukkan bumbu ulek ke dalam ayam yang sudah diblender. Kemudian campur rata. Selanjutnya tambahkan irisan sereh, tapioca, campur rata lagi. Kemudian belitkan pada tusukan sate.
Di situ tantangannya. Karena adonan gak lembet, cukup sulit untuk membuat adonan menempel sempurna pada tusukan sate, meskipun sudah ada tapiokanya.
Cara menyiasatinya adalah dengan mengoleskan sedikit minyak goreng atau air pada tangan, saat mengambil adonan, kemudian lilitkan adonan ayam pada tusuk sate.
Setelah selesai, bajar di atas pan sampai matang. Lebih enak pada tempurung kelapa. Hasilnya lebih wangi. Tapi karena saya tidak punya. Ya sudah bakar di atas pan saja.
Videonya ada di IG dapur sukabeda.
Cobain deh, siapa tahu kamu suka.