Resep ayam sisit kecombrang – Aroma khas kecombrang mengingatkan saya, 20 tahun silam, di salah satu resor mewah di ujung Ubud.Tempat dengan sejuta memory manis yang saya kenang sepanjang sisa usia.
Di resor tersebut, tanaman kecombrang yang sekilas bentuknya mirip jahe atau lengkuas, tumbuh subur menjulang tinggi. Memiliki bunga cantik berwarna merah seperti obor, dan menjadi pesona tersendiri tiap melewatinya.
Sambal kecombrang adalah menu favorit saya di kantin Sanjiwani. Selera makan saya tumbuh dan hati ini berbunga – bunga saat pihak hotel menyediakan menu tersebut. Aromanya yang khas, benar – benar menggugah indra penciuman, penambah cita rasa masakan. Mungkin dari situlah, awal saya jatuh cinta pada masakan Bali.
Kecombrang [Etlingera elatior] adalah salah satu tanaman rempah yang bisa digunakan dalam masakan. Sering dipakai untuk sambal dan masakan lainnya. Di Bali tanaman kecombrang disebut “Bongkot”, Sunda [Honje], Sumatra Utara menyebutnya kincung sedangkan di Sumatra Barat [Sambuang].
Menariknya, tanaman ini memiliki manfaat kesehatan. Seperti yang dilansir di laman healthbenefit, fakta torch ginger atau yang kita kenal sebagai kecombrang dapat melancarkan darah, melancarkan ASI, mengurangi bau badan, meningkatkan kinerja otak, serta menetralkan asam lambung.
Berhubung sedang PMS, saya pengen makan sesuatu yang spicy, berempah dan beraroma kuat. Beberapa waktu lalu saya buat ayam sisit kare. Sekarang pengen yang lain.
Selanjutnya saya pilih resep ayam sisit kecombrang. Maunya saya, bunga kecombrang, tetapi tidak dapat. Ya sudah pakai bongkotnya.
Di sini, satu ikat bongkot, berisi dua, harganya 2000 perak. Saya ambil dua. Supaya lebih berasa cita rasa kecombranya. Hehehhe.
Biar tambah maknyus, saya tambahin dada ayam. Cukup beli 10 ribu saja di dagang ayam dekat tempat tinggal. Beratnya kemungkinan ¼ kg lebih, mengingat harga ayam sekilo 35 ribu Rupiah.
Ibu – ibu pasti ngerti kenapa saya membeli ayam langsung 10 ribu, kenapa gak beli kiloan?
Sebenarnya hal itu adalah salah satu trik sederhana dalam mengolah keuangan harian supaya keluarga tetap makan enak dan bergizi dengan budget ketat.
Sebab, saya paham, sebagai Ibu dan istri adalah tugas saya menyajikan makanan lezat dan seimbang untuk keluarga.
Makanan enak itu tak selalu mahal dan harus daging. Selama dimasak dengan hati dan menggunakan rempah yang pas. Bahan murahpun menjadi mewah.
Saya mau, bila suami dan anak saya jauh, mereka akan ingat dengan masakan istri dan mamanya, “masakan rumahan” yang memiliki taste sendiri yang berbeda dari rasa luaran.
Eh… malah curcol, wkwkwkwk. Biasalah emak – emak.
Yuk lanjut dan hapalkan resep ayam sisit kecombrangnya sodara – sodara. Letakkan ponsel dan mari siapkan bahan – bahannya.
¼ kg dada ayam, rebus hingga empuk. Beri tambahan irisan jahe biar gak amis.
Resep sambal kecombrang
4 batang kecombrang. Potong dari bagian bawah sampai kira – kira 10 cm ke atas. Ambil bagian tengah [putih] iris tipis.
18 cabe setan, iris tipis
8 siung bawang merah.
Terasi bakar sesuai selera.
Garam secukupnya.
1/s sdt totole. Boleh pake royco ayam.
2 sdm minyak VCO cooking oil, kalau tidak punya, pake minyak goreng biasa.
Cara membuat.
Setelah daging ayam empuk, suwir – suwir, bisa menggunakan bantuan garpu atau pake tangan.
Setelah itu bejek sambal kecombrangnya di dalam wadah, berikut garam, totole dan VCO cooking oil. Jika kamu takut tangannya panas, bisa pake sarung tangan. Setelah tercampur rata masukkan ayam suwir dan taste rasa.
Menurut lidah saya, ini enak, adanya VCO cooking oil menambah rasa wangi dan rasa manis, sedangkan tambahan totolenya membuat ayam suwir kecombrangnya semakin gurih. Perut jadi laper.Tabik saya makan dulu. Kamu juga jangan lupa makan lho.