Pantai melasti idaman traveler – Dengan jalan yang diukir di tebing batu kapur yang tinggi, memberikan latar belakang yang menonjol. Ini bukan isapan jempol belaka ketika Pantai Melasti menjadi idaman traveler saat mereka berkunjung ke Bali.
Alasannya simple, Pantai Melasti merupakan salah satu pantai yang mempesona. Pantainya tertata apik, berpasir putih serta sunsetnya memukau mata.
Tak salah jika pantai ini menjadi sasaran destinasi wisata yang wajib dikunjungi. Pantai Melasti berlokasi di Ungasan dekat dengan Uluwatu dan bisa diakses dengan mobil.
Menuju Pantai Melasti, kamu akan dibuat takjub oleh jalan yang diapit oleh dua karang kembar (twin hill). Kemudian, jalan yang berkelok dengan pemandangan pantai yang spektakuler terbentang membuai mata selama perjalanan ke pantai.
Sesampainya di pantai, suara deburan ombak menyapa beradu dengan suara musik dari beach club yang ada di tepi pantai. Pantai Melasti memang tempat asyik untuk nongkrong sambil melihat sunset bersama.orang yang kita sayang.
Karena pantainya yang indah, tempat ini menjadi pilihan favorit untuk melakukan foto prewedding warga lokal maupun traveler dari mancanegara. Untuk sesi foto biayanya antara IDR 500 ribu rupiah.
Saya melihat ada beberapa pasangan yang sedang melakukan sesu foto padahal saat itu matahari sedang garang – garangnya bersinar. Tetapi wajah mereka tetap ceria dengan atribut lengkap gaun pengantin. Sedangkan saya, sampai kewalahan menghadapi keganasan sinar sang surya yang menbakar kulit.
Salahnya saya sih, sampai di sana jam 2 siang. Padahal waktu terbaik datang ke pantai melasti antara jam 6 – 11 pagi dan mulai jam 4 sore sampai sunset.
Untuk menanggulangi panas, suami dan anak mengajak saya berjalan menyusuri pantai bertelanjang kaki sekalian mencari tempat yang agak sepi.
Dibandingkan dengan Pantai Balangan, Pantai Nyang Nyang maupun Pantai Greenn Bowl. Pengunjung di sini rame, wisatawan lokal mendominasi.
Menariknya ada ibu – ibu yang menyewa sunbed duduk di tepi pantai sambil membawa sekaleng rengginang. Dia asyik menikmati rengginang tersebut sambil melihat deburan ombak.
Saya tersenyum simpul melihatnya. Bahagia itu sederhana banget ya. Setelah puas bermain air, dan kulit mulai gosong, kami pun pulang
Di tempat parkir saya melihat ada bis pariwisata, dan anggota club mobil yang memasang musik keras memutar musik koplo. Dalam hati saya ngedumel, memangnya ini pantai milik loe! Norak banget sih!
Namun, gerutuan itu saya telan sendiri, dan mencoba melihat sisi yang berbeda.
Mungkin itu salah satu cara mereka menunjukkan rasa bahagia dengan memutar musik keras di pantai, sama seperti ibu – ibu yang memakan rengginang.
Baiklah! Kalau kamu berniat ke sana biaya masuknya IDR 20000 per orang. Jika mau menyewa sunbed dikenakan biaya IDR 50000. Penjual jagung bakar dan kelapa muda juga ada.
Pusing mau liburan? ke Bali aja!