Pantai Jerman beach kala senja – Siapa sih yang tidak suka menghabiskan sore di pantai? Melepaskan senandika di hati seraya menunggu swastamita di penghujung senja, diantara kapal – kapal nelayan yang bersandar.
Walaupun sore itu, pemandangan tampak kotor karena kiriman sampah, akan tetapi tidak begitu mempengaruhi antusiasme pengunjung untuk bermain. Berbeda dengan Pantai Uluwatu yang tergolong sepi oleh wisatawan lokal, di sini sebaliknya.
Mulai jam 4 sore hingga matahari terbenam, pengunjung silih berganti datang membentuk kelompok – kelompok dengan kekhasan mereka meluapkan kebersamaan. Hanya segelintir wisatawan dari India dan Timur Tengah bersantai.
Liburan tak perlu mahal
Liburan tak perlu mahal. Kamu bisa pergi ke tepi laut, mencari kerang, bermain pasir, berenang, berjemur, berjalan bertelanjang kaki maupun duduk di atas hangatnya pasir pantai, sambil memandang cakrawala dan ombak yang berkejaran.
Selain itu, kamu juga menikmati present moment dengan mengamati keadaan sekitarmu. Misal, melihat tawa anak kecil, anjing yang mengejar ombak, melihat keceriaan ibu- ibu yang menenteng ceret plastik dan krupuk. Sedangkan anak dan keluarganya mengikutinya dari belakang, sambil membawa tikar plastik dan makanan. Hal kecil yang sering terlewatkan oleh mata. Padahal, jika dipikir lebih dalam bisa membuatmu tersenyum.
Senyum dan tawa ceria yang bisa kamu rangkum mengantarkan kehangatan di hati. Merupakan kenikmatan dan cara sederhana yang bisa kamu lakukan untuk menghibur diri.
Di mana lokasi Pantai Jerman?
Lokasinya berada di Jalan Wana Segara, daerah Tuban, Kuta, sederet dengan Pantai Kuta, Bali. Memiliki pasir putih halus, dan posisinya sangat strategis. Jaraknya sekitar 5 menit dengan sepeda motor dari Bandara Ngurah Rai, serta selemparan batu dari hotel Holiday Inn Express.
Sementara, penjual aneka makanan dan minuman berderet di sekitar tempat parkir yang bisa kamu pilih untuk menemanimu di pantai.
Asal nama Pantai Jerman
Dulunya, kawasan ini adalah tempat bersandar kapal saudagar dari Negara Jerman. Kemudian, dia membeli tanah dan membangun rumah di tepi pantai.
Selanjutnya, pada tahun 1930, Departemen Voor Verkeer en Waterstaats [semacam Departemen Pekerjaan Umum] membangun Bandara I Gusti Ngurah Rai, dan banyak kontraktor Jerman yang bermukim di mess.
Namun, karena abrasi pada tahun 1982, mereka meninggalkan tempat tersebut. Tak berapa lama kemudian, terbentuklah dataran pantai, dan warga sekitar mulai memberinya nama sesuai dengan asal pemilik terdahulu.
Nah, setelah tahu tentang asal nama pantai Jerman, berikut beberapa aktifitas menarik yang bisa kamu lakukan saat berlibur di sana.
• Berkuda
• Memancing – kamu bisa memancing di batu – batu besar atau menyewa jukung nelayan dan memancing di tengah laut.
• Kano – Biaya sewa kano harganya sekitar 100 ribu/jam
• Menyewa jukung/ kapal nelayang ke Pantai Kelan atau Jimbaran. Biayanya antara 200 – 500 ribu Rupiah untuk 6 orang.
• Morning walk – jalan pagi di pantai
Kamu tertarik? Liburan ke Bali dan menghabiskan waktu di Pantai Jerman Beach kala senja. Kamu akan menyukainya, Jika kamu menyukai kegiatan memasak, boleh banget mampir di Channel You tube dapur sukabeda. Siapa tahu dapat inspirasi masakan.