Menguras keringat di Pantai Green Bowl – Bali ibarat sebuah kotak pandora yang menyimpan berjuta misteri.
Ada saja tempat indah untuk dijelajahi, salah satunya adalah Pantai Green Bowl yang terletak di Ungasan.
Pantai Green Bowl atau Pantai Batu Pageh merupakan salah satu pantai yang tersembunyi di kawasan Ungasan, kecamatan Kuta Selatan.
Disebut pantai green bowl, mungkin karena pantainya berbentuk cekungan, mirip dengan mangkuk. Airnya memang hijau kebiru – biruan. Dari atas tebing kelihatan sangat indah sekali.
Biaya masuknya murah meriah, hanya 5000 perak per orang. Biaya parkir mobil 5000 dan motor 2000 rupiah.
Sesampainya di tempat parkir, kamu akan disambut oleh aksi monyet ekor panjang yang sedang bermain di situ.
Selanjutnya, untuk mencapai pantai yang berada di bawah tebing. Kamu akan menuruni sekitar 300 anak tangga yang terbuat dari semen dan batu – batu karang saat turun ke pasir.
Agak menegangkan, karena batu karangnya sebagian runcing dan licin. Jadi kamu harus hati – hati saat melewatinya.
Ini menjadi sebuah tantangan menyenangkan bagi kamu yang jarang berolah raga seperti saya! Saya tidak pernah hiking dan
Melihat ratusan anak tangga yang harus dilewati membuat nyali ciut dan dengkul gemetaran.
Namun, gak asyik dong jika kamu mundur.
Rasa capai yang kamu rasakan akan terbayar sesampainya di bawah.
Kecantikan pantainya menyihir mata! Air lautnya berwarna hijau tosca, pasir putihnya lembut dan dikelilingi oleh tebing karang kokoh.
Menyatu begitu sempurna membentuk sebuah mangkuk indah, sesuai dengan namanya Green Bowl!
Selain itu, di sana terdapat dua buah gua yang bisa digunakan untuk berteduh dari ganasnya matahari.
Di salah satu gua tersebut terdapat pura kecil untuk umat Hindu bersembahyang menghaturkan sesari untuk para dewa.
Sayangnya sore itu air lautnya surut sekali. Semestinya saya cek ombak dulu sebelum datang, tetapi tak mengurangi keindahan Pantai Green Bowl. Kamu bisa explore biota laut dan menemukan sesuatu yang baru. Misalnya bulu babi yang bersembunyi di batu – batu karang.
Saya baru tahu lho penampakan bulu babi. Kirain bulunya halus, eh malah kelihatan seperti bulu landak. Anehnya malah disebut dadi. Heheehhe.
Menurut ibu penjual kelapa muda yang saya temui, bulu babi enak dimasak tumis pedas, rasanya seperti kerang. Aduh, jiwa petualang saya memberontak ingin mencoba memasak dan mencicipinya.
Sayangnya, saya kecewa tak bisa berlama – lama bermain dan explore pantai serta ikut berburu mencari bulu babi, karena saudara menelpon mau datang ke rumah. Mau dibaikan kasihan juga, karena mereka sudah jauh – jauh datang.
Hosh! Sontak langsung kepikiran harus melewati 300 tangga. Dengkul saya sudah lemes duluan ?.
Beneran! Belum sampai di tengah – tengah saya kelelahan. Tangganya menanjak, curam, serta belum ada pegangan pengamannya di sisi tebing.
Sebenarnya ini menakutkan. Berulang kali saya beristirahat mengumpulkan tenaga sembari sesekali menoleh ke belakang melihat anak tangga yang telah saya lewati. Kemudian menoleh ke laut yang berada di bawah. Selintas pikiran buruk datang, bagaimana jika vertigo saya datang?
Reflek, pikiran itu membuat kaki saya semakin gemetaran. Kemudian saya memilih fokus untuk melihat ke tangga yang saya lalui saja.
Ah, bisa jadi karena tangga inilah yang membuat Pantai Green Bowl tak banyak dikunjungi wisatawan dan menjadi tempat pelarian yang asyik bagi kamu yang memang suka berselancar dan berpetualang!
Jika kamu mau berlibur ke Tanah lot silahkan baca di sini untuk referensi.
Kamu suka liburan? Yuk ke Bali aja!