Mencicipi rujak kuah pindang buatan sendiri – Lidah ini sejenak terhipnotis oleh kelezatan rasa rujak kuah pindang. Rasa asem, manis dan sedikit amis meninggalkan jejak indah yang membuat saya terpikat pada kuliner khas Bali.
Rujak kuah pindang merupakan sajian kuliner khas Bali, berupa campuran buah yang diiris tipis – tipis, seperti mangga, pepaya muda, timun, bengkoang dll. Kemudian dicampur dengan bumbu rujak manis yang terdiri dari cabe, gula merah, terasi, asam Jawa, garam dan micin jika suka. Setelah itu diberi tambahan kuah pindang.
Adanya kuah pindang inilah yang menjadi pembeda dan ciri khas antara rujak kuah pindang Bali dan rujak manis yang biasa kita temukan di tempat lain.
Berbicara masalah rujak. Semenjak kaki saya menjejakkan kaki di tanah Bali. Seumur – umur saya tidak pernah berpikir bisa membuat rujak kuah pindang sendiri. Jangankan berpikir, membayangkan saja tidak pernah. Jika sedang pengen, tinggal beli.
Dulu di depan Museum La Meyeur Sanur, ada penjual rujak kuah pindang. Rasanya enak sekali. Jadi, saat main ke Pantai Sanur, saya sudah punya pilihan makanan, makan lumpia atau jajan rujak. Harganya sekitar 10.000 Rupiah.
Makan rujak di pinggir pantai, nikmat manalagi yang kamu dustakan.
Back to cerita rujak.
Selanjutnya, ketika ada ide dan niat, maka tak ada lagi yang bisa menghalanginya. Mumpung di kulkas masih ada stok jeruk dan timun, terus pas baru beli ikan pindang di Pasar ikan Kedonganan. Saya tinggal mengukus pindang untuk mendapatkan air kaldu ikan. Hmm… semuanya selaras, tinggal eksekusi.
Sejarah rujak
Secara historis, rujak merupakan hidangan tertua di Indonesia. Hal ini ditemukan pada prasasti Taiji jawa Kuno sekitar 901 M.
Pada zaman Mataram menyebutnya sebagai “RURUJAK”. Dalam kebudayaan Jawa, rujak menjadi bagian penting dalam upacara tujuh bulanan [mitoni], bertujuan untuk mendoakan supaya persalinan lancar.
Selanjutnya ada kepercayaan, bila rasa rujaknya manis, bayi yang dikandung perempuan, jika rasa rujaknya pedas, kemungkinan besar bayi yang dikandung berjenis kelamin laki – laki.
Setelah masuknya cabai dan kacang tanah, sekitar abad ke – 16. Bumbu rujak kian sedap dengan penambahan kacang tanah dan cabai
Rujak buah di Indonesia berisi irisan buah dan dideskripsikan sebagai salad buah dengan saus manis pedas. Berbeda dengan rujak di negara lain, misalnya di Malaysia. Rujak di sana cenderung terpengaruh oleh makanan India.
Resep rujak buah kuah pindang buatan sendiri
Rujak buah kuah pindang versi saya ini menggunakan buah seadanya, terasinya tidak memakai terasi berwarna merah, melainkan terasi Lombok. Untuk rasa 11 -12 lah, hehehe.
Note
Jeruk yang saya pakai adalah, jeruk yang mirip jeruk Bali. Walaupun bentuk jeruknya mirip, serta memiliki kulit tebal, tapi bentuknya lebih kecil.
Bahan
Timun, cincang
Jeruk [gak tahu namanya] ambil bagian buahnya.
Bumbu rujak
2 cabe bisa lebih jika suka
Gula merah secukupnya
Terasi bakar sesuai selera
Asam Jawa
Micin
Garam
Kuah pindang
Cara membuat
Ulek bumbu rujak, kemudian tambahkan kuah pindang. Setelah itu masukkan buah dan campur rata. Sajikan dan enak sekali dinikmati saat cuaca panas.
Alhamdulillah saya bisa mencicipi rujak kuah pindang buatan sendiri. Videonya nanti saya upload di kanal youtube dapur sukabeda.
Cobain deh, siapa tahu kamu suka