Memasak vs baking mana yang lebih sulit? – Dapatkah kamu mengatakan satu kata dan menjawab pertanyaan ini dalam hitungan detik?
Hmmm… Mungkin saya perlu duduk sebentar, mereview kegiatan mana yang lebih sulit, apakah memasak atau baking?
Jujur saja, pertanyaan ini rada rumit menjawab. Karena bagi saya pribadi, tiap pekerjaan memiliki tantangan dan kesulitan sendiri. Baik dalam memasak maupun baking (memanggang). Meskipun saya tak pandai dalam baking.
Baking merupakan bagian dari memasak, dan mengacu pada metode pengolahan bahan mentah dengan menggunakan oven. Peralatan serta bahan memasak pun jauh lebih komplek daripada memasak yang lebih simple.
Walaupun dalam memasak terkadang membutuhkan oven untuk memanggang sayuran atau daging, tapi dalam memasak oven bukanlah suatu keharusan, karena ada banyak cara melakukannya untuk membuat daging atau sayur panggang.
Namun… mungkin jawaban di bawah ini bisa menjadi acuan dalam menjawab memasak vs baking mana yang lebih sulit?
Kamu koki atau baker?
Bagi kamu yang lebih suka kebebasan berekspresi, berkreasi dan fleksible dalam mengatur bahan makanan, mungkin kamu berpikir, memasak adalah pilihan yang paling tepat, sesuai dengan minat kamu.
Sebaliknya, jika kamu menikmati ukuran serta konsistensi yang tepat, maka baking akan lebih sesuai.
Ini adalah alasan logis. Yang mana seorang baker tidak bisa sembarangan menambah, mengganti maupun mengurangi bahan sesuka hati. Kemudian sim salabim roti buatanmu jadi. Tidak segampang itu, Kasandra!
Kamu harus step by step mengikuti takaran dan perintah dalam resep secara tepat dan teliti. Belum lagi memperhatikan suhu. Jikalau tidak, hasilnya bakalan ambyar.
Seringkali orang menganggap, membuat kue adalah sains, sebab dalam memanggang butuh presisi, ketelitian yang tepat. Sekecil apapu perubahan kuantitas, suhu dan kelembaban dapat mempengaruhi proses akhir.
Berbeda dengan memasak. Saat kondisi darurat, misal mau membuat nasi goreng, tapi kamu tidak punya kecap atau saus.
Di sini seorang kamu bisa menggganti bahan tersebut dengan bahan lain seperti kunyit bahkan bongkot, untuk menambah aroma dan rasa.
Seringkali, ketiadaan bahan justru memaksa koki untuk lebih jeli memberi ruang berimajinasi, dalam berimprovisasi mengolah bahan – bahan yang ada dan menyulapnya menjadi hidangan lezat
Tentu saja, kepiawaian dalam memilih bumbu sangat esensial. Gak mungkin koki mengganti bahan secara ngawur, tanpa menimbang perpaduan rasa, tekstur antara bahan satu dan lainnya.
Jadi tidak salah apabila ada yang mengatakan, memasak adalah seni – gabungan antara pengalaman dan pengetahuan. Semua itu tidak akan terjadi dalam sekejap, melainkan dari pengalaman dan skill selama bertahun – tahun.
Sejarah memasak dan baking
Menurut catatan sejarah manusia purba diperkirakan mulai memasak mulai 1,8 juta tahun yang lalu.
Sementara memanggang adalah metode memasak yang relatif baru. Oven ditemukan di Kroasia pada tahun 2014. Diperkirakan berusia 6.500 tahun.
Selanjutnya, orang Mesir merupakan pionir dalam pembuatan roti yang menggunakan ragi dalam roti sejak tahun 2600 SM.
Setelah itu, pada masa Kekaisaran Romawi, Baker’s Guild didirikan sekitar tahun 168 SM. Organisasi yang disebut Pistorum, menganggap pembuat roti adalah pengrajin yang terampil.
Para pembuat roti sangat dijunjung tinggi sampai ada festival untuk merayakan Dewi Oven [Fornax] yang diadakan tiap tahun.
Opini pribadi tentang memasak vs baking mana yang lebih sulit?
Setelah merunut pembahasan di atas, kini saya lebih memahami, kenapa condong menyukai memasak.
Selain karena alasan ketiadaan peralatan baking, dan kesulitan presisi. Memasak membuat saya suka berimajinasi dan explore. Selain saya bukanlah orang yang “patuh” pada sebuah resep. Sepertinya saya juga kurang sabaran dalam menguleni maupun mengaduk adonan sampai mengembang.
Saya lebih suka improvisasi, mengulik hal – hal baru, dan itu bisa saya temukan dalam memasak.
Meskipun saya tidak menampik, untuk belajar baking. Gak ada salahnya kan menambah ilmu baru?
So, menurut kamu memasak vs baking mana yang lebih sulit? Hanya kamu yang bisa menjawabnya.