Bolehkah ibu rumah tangga bermain games? Pertanyaan simple yang kemungkinan besar akan mendapatkan jawaban pro dan kontra dari berbagai pihak sesuai sudut pandangnya.
Bagi yang setuju, ibu rumah tangga bermain games, mengganggap aktifitas tersebut hal biasa dan bisa dijadikan sarana hiburan. Akan tetapi bagi yang kontra, bermain games dianggap membuang – buang waktu. Lebih baik digunakan untuk melakukan pekerjaan lainnya yang lebih bermanfaat.
Pekerjaan rumah yang monoton dan dilakukan tiap hari rentan memicu stress. Jika tidak dikelola dengan baik lambat laun akan menimbulkan masalah berat bagi perempuan.
Sebagai konco wingking, ada banyak tuntutan tak tertulis bagi ibu rumah tangga yang disematkan oleh komunitas. Seorang istri, ibu rumah tangga diminta perfect menjalankan perannya! Ia harus pinter dalam segala hal.
Bukan hanya pinter mengurus rumah, anak, tetapi ia juga dituntut handal dalam mengurus keuangan, dandan, masak, melayani suami dan mendorongnya untuk sukses.
Beban itu kini semakin berat, takkala barang – barang meroket naik dan kehidupan menjadi semakin mahal, seorang istri mau tidak mau dituntut berkontribusi membantu ekonomi keluarga.
Semua urusan rumah tangga menjadi tanggung jawabnya. Jika urusan rumah terabaikan, ibu rumah tanggalah yang menjadi sasaran empuk kesalahan. Tidak ada yang menyalahkan pihak suami.
Setelah memahami faktor tersebut di atas. Saya sebagai istri dan IRT setuju saja ibu rumah tangga bermain games. Dengan catatan mereka bisa mengatur waktu. Bagus juga bila kegiatan bermain tersebut bisa menghasilkan uang. Daripada mantengin cerita artis di televisi yang lebih heboh dari drama Korea? Ia gak sih.
Contohnya seperti kisah viral seorang ibu dari Malaysia. Dia bisa meraup uang Rp 60 juta dari bermain PUBG. Keren kan?
Namun, hal itu tak bisa ditelan mentah – mentah. Selama bermain games menguntungkan, dan dia tidal lupa perannya sebagai ibu rumah tangga gak masalah, tetapi akan menyesatkan bila sampai kecanduan bermain games hingga membuat urusan rumah tangga terabaikan.
Ada lho yang bercerai gara – gara kecanduan games. Nah kalau sudah begini, siapa dong yang rugi? Ini menjadi pelajaran penting. Apapun yang berlebihan itu gak baik.
Di rumah saya, suami dan anak sama – sama bermain games Candy Crush Saga. Permainan itu buat seru- seruan dan penghibur kala jenuh dengan rutinitas dan sedang malas untuk bermain ke pantai. Hubungan kami lebih akrab, dan saling support jika tidak bisa menyelesaikan games.
Bermain games, tak selalu buruk. Ada dampak positif yang didapat:
- Meningkatkan kinerja otak
Bermain games menyenangkan dan dapat digunakan sebagai latihan otak. Bermain games secara teratur dapat meningkatkan konektifitas otak yang menyangkut kontrol otot, ingatan, persepsi, dan navigasi spasial.
- Melatih fokus dan memecahkan masalah.
Untuk menyelesaikan permainan, membutuhkan fokus dan strategi untuk menang. Secara tidak langsung bermain games melatih diri kita untuk fokus, gigih dan memecahkan masalah dengan menggunakan strategi.
- Membuat hati senang
Penelitian telah menunjukkan bermain games dapat meningkatkan suasana hati. Ritme jantung membaik dan mengurangi stress.
- Hidup menjadi lebih seimbang.
Bermain games bisa menyelaraskan pikiran di tengah – tengah tuntutan pekerjaan dan pencapaian sehari – hari.
Semakin tua, saya sadari, kita dihadapkan oleh realita dan tuntutan hidup yang semakin tak wajar. Kita terus dituntut untuk sukses dan menghasilkan banyak pundi – pundi emas. Faktanya, kehidupan tak sejalan dengan mimpi. Hal itu membuat tekanan hidup semakin berat.
Tiap hari, masalah hidup didominasi oleh uang, untuk makan, bayar sekolah anak, cicilan, gaya hidup dan sebagainya. Telinga lelah mendengar keluhan yang kasusnya sama, uang lagi uang lagi.
Menurut saya itu agak berlebihan, karena uang telah mengontrol kebahagiaan.
Daripada terus sibuk memikirkan pekerjaan dan uang yang tak ada habisnya. Bermain games sebentar dapat menghilangkan stress dari tuntutan kehidupan sehari – hari.
Bagaimana menurut kamu?
Setuju…karena ibu rumah tangga juga butuh untuk sedikit mengendurkan otak yang udah hampir ngebul dengan rutinitas yang sama setiap hari dan hampir tanpa jeda.
Terima kasih Kak Lina dengan komennya. Toss deh. Bermain games membantu menjaga kewarasan otak.