Selamat pagi sobat!
Belajar dari es teh yang memberikan somasi kepada customer karena memberikan review buruk dan menjadi berita viral di media sosial.
Wow! Ini luar biasa sekali. Gara – gara sebuah review jujur customer, akhirnya dia mendapatkan hadiah somasi. Meski menurut berita yang saya baca mereka telah berbaikan. Tapi tak ada salahnya jika kita belajar dari es teh dalam mengelola kehebohan tersebut.
Review sangat penting, karena kebiasaan orang – orang jaman sekarang adalah melihat review terlebih sebelum mereka memutuskan sesuatu.
Bagi seorang pengusaha, mendapatkan review baik sangatlah penting guna menjaga nama baik brand dan sebagai salah satu sarana untuk menarik customer baru.
Namun, bagaimana jika sebaliknya?
Mendapatkan review buruk adalah hal yang tidak menyenangkan, apalagi diposting di sosial media kemudian menjadi viral.
Kejadian tersebut bila tidak dikelola dengan baik justru menjadi boomerang. Seperti es teh misalnya yang melayangkan somasi dan terekspos dunia maya.
Sebagai pengusaha kamu tidak bisa arogan dalam menanggapinya.
Walaupun review ada yang pure dan ada juga yang sengaja untuk menjatuhkan.
Lantas bagaimana menyikapi review jelek.
1. Terima dengan senyum dan terima dengan terbuka. Jadikan complain tersebut masukan. Tangani dengan hati – hati supaya tidak keluar sampai ke media.
2. Temukan masalah dan carikan solusi. Jika perlu beri beri compliment.
Rangkul custumer dengan baik supaya mereka menjadi loyal.
3. Review produk, jika memang yang dikatakan customer betul adanya, lebih baik dibikin ulang resepnya atau buat menu baru yang kadar manisnya disesuaikan dengan selera customer.
Ambil contoh level 1 = 1 sdt dan seterusnya.
Terus bagaimana bila kamu sebagai customer dan tidak puas dengan produk atau jasa yang kamu beli?
Tentu saja kamu bisa memberikan complain asal dengan cara yang baik, sopan dan elegan.
Sebelum memberikan opini buruk, ada baiknya kamu menempatkan posisi sebagai penerima complain. Walaupun itu hak kamu memberikan complain, tetapi jangan lebay saat memberikan review.
Bagaimana perasaanmu, jika kamu menerima complain dengan kata – kata buruk yang menyakitkan hati?
Sakit? Iya memang! Setelah sadar hal ini. Pastinya kamu akan lebih hati – hati untuk memberikan kata – kata yang tak layak apalagi sampai mendoakan usaha orang bangkrut.
Aduh! Jangan sampai Man! Biar kata – kata burukmu gak balik ke kamu. Lebih baik kamu doakan yang baik – baik saja.
Yuk ah salaman.
Salam cinta dari Bali ?