Aneka resep salad Indonesia #2 – Dalam aneka salad Indonesia #1, saya membahas tentang urap dan gado – gado. Sekarang kita membahas rujak.
Yup, rujak merupakan jenis salad buah yang populer di Indonesia. Ada banyak varian rujak, dan biasanya terbuat dari bahan – bahan segar seperti campuran buah maupun sayuran.
Sejarah rujak
Melansir dari berbagai sumber, rujak merupakan hidangan Jawa kuno yang sudah ada pada zaman Mataram dan ditemukan dalam prasasti Taji Jawi kuno [901 M] yang berasal dari kata “rurujak”.
Kemudian, masyarakat Jawa telah memasukkan makanan kuno ini ke dalam tradisi upacara pranatal yang disebut Naloni Mitoni [7 bulan usia kandungan].
Di mana mereka membuat rujak buah dengan cara menyerut buah dan memadukannya dengan bumbu rujak, selanjutnya menyajikannya kepada calon ibu dan tamu undangan.
Konon, apabila rasa rujaknya manis anak yang dikandung kemungkinan perempuan, dan bila sebaliknya, rujaknya pedas kemungkinan anak yang dikandung laki – laki.
Supaya lebih afdol, simak yuk aneka resep salad Indonesia #2.
Rujak jambu air bumbu kacang
Dulu, di depan rumah saya di Jember, ada pohon jambu yang selalu berbuah lebat. Saat berbuah, tempat itu selalu ramai, karena tetangga sering ikut memetik. Kami sekeluarga memang membiarkan, toh kami tak kuat bila memakannya sendiri. Itung – itung sambil sedekah.
Setelah puluhan tahun, akhirnya pohon jambu itu ditebang, karena pohonnya semakin tinggi dan almarhum Mama khawatir ketika melihat anak – anak manjat tanpa pengawasan orang tua. Maklumlah di desa, anak – anak dibiarkan bermain tanpa pengawasan, dan rumah kami tanpa pagar, alias anak – anak bisa bebas mengambil sepuasnya.
Itu adalah masa lalu yang menyenangkan, setelah saya merantau ke Bali, saya hampir tidak pernah makan jambu air. Selanjutnya, saya terkejut ketika suami pulang membawa satu kantong besar buah jambu pemberian temannya. Subhanallah. Cap cus deh ke dapur, membuat rujak.
Bahan
Buah jambu, potong sesuai selera
Bumbu ulek
½ gula jawa
2 sdm kacang tanah goreng
4 cabe
Garam
Kaldu bubuk
Air secukupnya
Cara membuat
Ulek bumbu sampai halus, kemudian tambahkan air secukupnya, selanjutnya campur rata dan letakkan pada wadah atau bisa langsung cocol. Hmmm sedapnya.
Jika kamu tidak punya kacang tanah, tidak masalah lho. Kacang tanah untuk penambah tekstur dan rasa gurih pada rujak.
Video cara membuat rujak ada di sini.
Rujak cingur tanpa cingur
Rujak cingur merupakan makanan khas Jawa Timur, tepatnya Surabaya. Bumbunya kaya rasa, terdiri dari kacang tanah goreng, petis, pisang klutuk, cabe, gula merah, garam serta penyedap rasa.
Kemudian diulek dan dicampur dengan sayuran rebus seperti kangkung, timun, taoge serta cingur yang sedap, sehingga tak salah bila menjadi incaran orang – orang. Termasuk saya, hihihihi.
Menurut beberapa artikel yang saya baca, sebenarnya rujak cingur ini bukan murni berasal dari Surabaya, melainkan dari Mesir. Konon katanya saat Raja Firaun Hanyokrowati berulang tahun, beliau menginginkan masakan yang lezat dan mengundang sejumlah tukang masak istana untuk membuat masakan istimewa untuk beliau.
Sayangnya, tidak ada satu hidangan yang bisa memuaskan lidah sang raja. Sampai akhirnya ada salah satu punggawa yang bernama Abdul Rojak membuat hidangan sederhana yang dibungkus dengan daun pisang.
Ajaib, Raja Firaun Hanypkrowati menyukainya hingga keringatnya bercucuran. Sebagai rasa terima kasih, sang raja kemudian memberikan hadiah berupa tanah dan kapal pada Abdul Rojak, setelah itu Abdul Rojak menyebarkan resepnya ke tempat – tempat yang ia singgahi termasuk Surabaya dan sebagai pengingat, orang – orang memberikan nama “rujak” pada hidangan itu.
Well, untuk sajian ini, saya belum pernah membuatnya sendiri, karena terkendala bahan yang cukup sulit, pisang klutuk. Jadi saya membelinya di dekat rumah, harga seporsi 10 ribu rupiah dan tidak ada cingur. Kata penjualnya di Bali cukup sulit mencari cingur. It is okeylah, saya sudah bahagia menemukan rujak cingur walau tanpa cingur, hehehehhe.
Asinan jambu air
Saya terkena flu dan berhubung di kulkas masih ada jambu air, maka saya memutuskan untuk mengolahnya menjadi asinan, dan ini adalah pertama kalinya saya membuat asinan.
Asinan ini bukan asinan Betawi, melainkan asinan buah. Kenapa kita menyebut asinan? Saya rasa ini merujuk pada cara proses pembuatan dan perendaman pada larutan air dan cuka sebagai proses pengasaman.
Namun, saya tidak menggunakan cuka, sebagai gantinya saya menggunakan air jeruk nipis. Yuk siapkan bahannya.
Bahan
Jambu air, potong sesuai selera.
1 gelas air
1 sdm gula putih
2 sdm perasan jeruk nipis
Bumbu rujak
½ gula merah
1 sdm gula putih
4 cabe, boleh menambahkan jika suka pedas
Garam
Terasi bakar sesuai selera
Air asam Jawa
Cara membuat
Ulek bumbu rujak hingga halus, lalu masukkan ke dalam panci yang berisi 1 gelas air. Kemudian masukkan gula dan perasan jeruk nipis, aduk rata dan didihkan dan tes rasa. Setelah mendidih angkat dan dinginkan. Selanjutnya masukkan potongan jambu air dalam wadah dan siram air rujak, lalu simpan di dalam kulkas. Hmm… lumayan buat menambah mood.
Lontong pecel
Karena masih dalam kondisi tidak enak badan. Saya membuat sarapan yang simple, yaitu lontong pecel. Lontong dan sambal pecelnya saya beli di warung.
Untuk 3 lontong harganya 5 ribu rupiah dan 1 bungkus kecil sambal pecel harganya 3 ribu perak. Saya tinggal menambahkan sayuran tempe dan tahu.
Eitsss… saya lupa membeli taoge saudara! Sayuran yang saya beli cuma kangkung serta kacang panjang berikut kemangi. Hahahah, it is okelah,
Lumayan menghemat waktu banget, daripada saya membuat lontong dan mengulek sambal sendiri, alamak… lama.
Videonya ada di sini.
Cobain deh siapa tahu kamu suka.