Ketika Mama pergi dan tak pernah kembali, merupakan kesakitan luar biasa, meninggalkan jejak perih yang tak bisa diungkap dengan kata.
Kilas Balik
Rasa frustrasi merayap di kepala bagaimana caranya mencegah Mama supaya tidak pergi ke Malaysia?Ketakutan tidak bertemu lagi dengannya begitu menyiksa. Apa yang harus saya lakukan?
Beribu jalan saya tempuh hingga hal yang tak masuk akal, menyurati Presiden Jokowi hingga ke Bu Sri Mulyani lewat media sosial.
Surat yang berisi keluhan dan curahan hati tentang pertanyaan bagaimana Mama yang sudah berumur bisa lolos jadi TKW?Meski sangat konyol tetap saya lakukan dan saya tidak tahu apakah surat tersebut sampai di tangan mereka atau tidak.
long short story, 7 tahun lalu. Ketika ada masalah besar menimpa keluarga kami, Mama memutuskan pergi ke Malaysia.Sebagai anak, saya mencegahnya. Mama sudah berumur, sampai saya mengambil aksi protes dengan tidak mau menemui Mama jika dia tetap nekad dengan keputusannya.
Saya marah, karena Mama selalu meninggalkan saya dan Kakak menjdi TKW, Semenjak kelas 1 SD sampai saya bekerja di Bali. Alasan klise yang membuat saya marah.Waktu itu, sebenarnya saya berharap, dengan ngambeknya saya, Mama akan mengerti dan menghentikan keputusannya, tetapi kami sama – sama kepala batu.
Takdir bicara lain, Allah menetapkan Mama pergi ke Malaysia dan saya berusaha mengatasi kemarahan dan kekecewaan saya. Perlahan – lahan saya mulai melepaskan amarah yang dulu saya simpan rapat dan mulai melihat alasan Mama dari sisi yang berbeda. Saya mulai menyadari cinta Mama pada anak – anaknya sangat besar.
Mama juga mulai memahami saya sebagai pribadi yang tak suka didikte, dia membiarkan saya melakukan apa yang saya mau dan tidak mengatur – atur lagi. Mama mulai mau mendengar suara saya. Akhirnya kami sama – sama menurunkan ego, hubungan kami tiga tahun terakhir ini manis.
Segalanya kemudian mengalir dengan indah meski jarak berjauhan. Hubungan kami lebih intim dan mulai nyaman menceritakan masalah masing – masing. Saya menjadi tempat Mama berkeluh kesah.
Sayangnya…
Kabar Lara
23 Oktober 2022, jam 9.30 saya menerima telepon dari majikan Mama yang mengabarkan Mama telah berpulang ke haribaanNYA. Kepergiaannya mendadak.Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Saya shock, seperti tak percaya, karena semalam kami baru saja telponan, seperti biasa cerita dan tertawa – tawa. Kami bahkan bicara soal video You tube telur balado yang saya buat. Mama mengomentarinya via telepon dan berjanji akan memberi saya resep untuk saya coba.
Mama janji akan menelpon lagi keesokan harinya tetapi justru berita kematiannya. Hati siapa yang tidak patah, ketika saya menjawab telepon Mama dengan riang dan menanyakan. “Assalamualaiku Ma, resepnya apa Ma?” tapi ternyata yang menjawab justru Majikan perempuan Mama dan bilang. “Sabar ya Fidia, Mamamu sudah tak ada.”
DEG! Sampai sekarang, kata – kata janji Mama dan majikan Mama itu masih terngiang di kepala dan membuat saya sekuat tenaga mengingatkan diri bahwa Mama sudah tiada.
Saya sering menangis diam – diam dan tiap sujud sering doa, minta supaya Allah mengijinkan saya bertemu dengan Mama dan meminta belas kasihnya supaya mengangkat derajat saya agar saya bisa memuliakan hidup Mama.
Saya pengen banget membahagiakan Mama. Beliau hidupnya keras, menjadi pembantu puluhan tahun. Saya pengen membuatnya bahagia, jalan – jalan, bersama – sama bantu orang dan pengen mengajaknya ke Mekkah bersama keluarga.
Tapi apalah daya, semua impian itu kini sirna, lepas meninggalkan luka menganga. Sampai beliau meninggalpun saya dan Kakak tidak diijinkan Allah melihat Mama. Karena Mama berpesan jika beliau meninggal di Malaysia. Beliau ingin dikebumikan di sana supaya tidak merepotkan anak.
Ya Allah, keputusan yang berat.
Mama mungkin sudah ada firasat beliau akan pergi, karena tiap menelpon Mama sering menyebut soal kematian. Mungkin Mama sadar, Mama adalah TKW ilegal, bukan saja biaya yang besar untuk membawa pulang jenazah ke Indonesia, tetapi juga alur dan dokumen yang rumit untuk mengurusnya. Mungkin Mama menginginkan jenazahnya disesegerakan.
Prosedur Pengiriman dan Pemakaman Jenazah di Malaysia
Di tengah kesedihan dan pikiran buntu saya sempat browsing bagaimana memulangkan jenazah TKI dari Malaysia ke Indonesia. Ada yang melalui jalur darat dan udara, biayanya sekitar 10.000 Ringgit. Saya belum tahu pasti apakah biaya tersebut untuk biaya darat atau udara. Kemungkinan biaya melalui darat biayanya relatif murah karena hanya menggunakan peti jenazah saja. tetapi ini terlalu beresiko.
Bila jenazah akan dikirim lewat udara, maka peti jenazah harus disesuikan dengan standart JKM dan pihak penerbangan. Dokumen yang diperlukan adalah:
- Surat laporan kematian dari majikan kepada Konsulat RI.
- Permohonan mengeskpor jenazah dari Agen resmi.
- Pasport almarhum
- Paspor pengiring jenazah yang berlaku [escoter]
- Medical Certificate of Cause of Death [MCCD] dari rumah sakit
- Ijin ekspor dari jabatan kesehatan Malaysia [JKM]
- Sertifikat of sealing
- Sertificatio of embalming [pengawetan] dari JKM atau rumah sakit
- Surat kematian dari Jabatan Pendaftaran Negara
- Kebenaran hasil otopsi dari ahli waris
- Surat dari kepolisian jika kematian dianggap tak wajar.
Biaya – biaya tersebut belum termasuk ongkos untuk escoter [pengiring jenazah]. Mereka akan menanggung biaya sendiri layaknya penumpang lain.
Sementara ini adalah dokumen yang diperlukan jika TKI dimakamkan di Malaysia yang saya dapatkan dari screenshoot Bapak Kind.
- Paspor RI/KTP/kartu identitas lainnya dari almarhum/almarhumah
- Ijin kubur yang diterbitkan oleh rumah sakit/kepolisian/DKBL
- Perakuan pegawai perubahan mengenai sebab – sebab kematian [jika ada]
- Sijik kematian dari bagian kematian jabatan pendaftaran Malaysia [jika ada]
- Surat pernyataan dengan tanda tangan dari keluarga/ majikan/orang yang bertanggung jawab mengenai izin pengebumian di Malaysia. Apabila keluarga ada di Indonesia maka Surat Pernyataan dibubuhi materai, ditandatangani dan mengetahui/TTD Kepala Desa.
- Paspor/KTP/Akte lahir dari keluarga/orang yang bertanggung jawab mengenai pengebumian jenazah disertai keterangan tempat tinggal dan nomor kontak yang bisa dihubungi.
- Laporan Polisi jika kematian terjadi di luar rumah sakit atau diduga karena sebab-sebab mencurigakan atau malah dalam penyelidikan.
Nah, setelah mulai paham dan saya tahu Mama adalah TKI ilegal ini membuat saya down. Ini pasti akan lebih ruwet. Saya banyak baca juga ada banyak jenazah TKI yang terlantar di sana dan cerita miris lainnya. Duh. Saya dan Kakak tidak tahu siapa – siapa. Jika saya dan Kakak keukeuh, bagaimana saya dan Kakak membawa jenazah Mama pulang? Soal biaya, nantilah dipikir belakangan. Embuh biayanya dari mana. Saya pun berdiskusi dengan Kakak.
Karena saya yang memiliki kontak majikan Mama. Sebut saja Bapak Kind. Saya utarakan keinginan Mama untuk dimakamkan di Malaysia. Saya tidak expect apa – apa. Subhanallah, beliau malah meminta saya dan Kakak ikhlas untuk memakamkan Mama di Malaysia menuruti wasiat Mama. Karena Mama sudah dianggap keluarga, Beliau membantu proses penguburan Mama dan bilang semua biaya akan ditanggung oleh beliau. Allahu Akbar!
Sayapun pulang ke Jember untuk bertemu Kakak yang sama – sama shock dengan kepergian Mama. Dalam perjalanan Bali -Jember. Ada seorang lelaki yang menelpon. Dia mengaku dari Agent dan terkesan menyalahkan keputusan saya dan Kakak kenapa kami tak membawa jenazah Mama kembali Ke Indonesia.
Saya jelaskan agak sengak kepadanya karena kami mengikuti wasiat almarhumah. Setelah itu pria itu meminta telepon majikan Mama. Tentu saja saya tidak memberinya. Selain karena privasi, saya tidak suka memberikan telepon pada sembarang orang. Kenalpun saya tidak mau, sebelum meminta ijin atau tahu maksudnya.
Saya tidak mau ada pihak ke tiga yang turut campur pada keputusan kami dan majikan Mama. Khawatirnya rencana yang telah disusun rapi buyar karena ada intervensi pihak lain. Apalagi meminta agen itu mengirimkan jenazah Mama ke Indonesia. Saya tidak tahu kredibilitasnya seperti apa. Iya kalau mereka merawat jenazah Mama dengan baik? Kalau tidak? Siapa yang tambah sakit hati?
Soal agen ini saya komunikasikan juga pada majikan Mama. Saya juga tutup telinga dengan omongan orang – orang yang melayat. Ada yang bilang kami tega. Mereka hanya bisa ngejudge tanpa simpati bagaimana perasaan saya dan Kakak tidak bisa memeluk jenazah Mama terakhir kali.
Selanjutnya mulai hari minggu – sejak kematian Mama sampai hari Selasa – Mama dimakamkan. Saya dan Bapak Kind intense memberi kabar. Beliau dan keluarganya benar – benar totalitas membantu penguburan Mama.Bapak Kind dan keluarganya terus update perkembangan Mama. Mulai dari pergi ke rumah sakit, KBRI sampai pemakaman berikut foto dan video pemakaman Mama di Tanah pekuburan islam Raudhatus Saadah Kampung Johan Setia Selangor Malaysia. Ini merupakan berkah dari Allah. Ada orang baik yang menolong Mama.
Semoga Allah mengijinkan saya dan keluarga berziarah ke makam secepatnya.
Mama dimakamkan saya dan Kakak tenang. Yang membuat kami terharu Bapak Kind juga mengadakan yasinan untuk Mama. Tetapi di satu sisi… Hal ini juga yang membuat jiwa saya hancur. Ada perasaan bersalah dan tidak berharga sebagai anak. Ya Allah, tak tertahankan sakitnya hati ini, Tolong beri saya kekuatan untuk tidak mengeluh dengan takdirMU. Selamat jalan Ma, semoga Allah menerima dan melapangkan kuburmu. Maafkan saya Ma… maafkan anakmu ini.
Ada banyak pelajaran berharga yang saya pelajari dari kepergiaan Mama, tentang cinta kasih dan pengorbanan. Betapa kasih Ibu sepanjang hayat dan sebagai anak rasanya menyakitkan sekali tidak bisa memeluk ibunya terakhir kali.
Ada luka menganga di hati.